Dikutip dari Langit Selatan
Tahun 1929, Edwin Hubble mengukur pergeseran merah dari sejumlah
galaksi jauh. Ia juga mengukur jarak relatif dengan pengukuran
kecerlangan semu bintang variabel Cepheid di setiap galaksi. saat
melakukan plot pergeseran merah terhadap jarak relatif, Hubble menemukan
kalau pergeseran merah galaksi jauh ini meningkat dalam fungsi linear
terhadap jarak. Galaksi-galaksi jauh itu bergerak saling menjauh satu
sama lainnya, dan memberikan adanya gambaran kalau alam semesta ternyata
tidak tetap melainkan memuai.
Fenomena menjauhnya galaksi-galaksi hanya terlihat secara secara
mencolok pada galaksi-galaksi yang terjauh, yaitu pada galaksi-galaksi
yang jaraknya paling tidak milyaran tahun cahaya dari kita, karena
kecepatan menjauhnya galaksi akibat pemuaian alam semesta berbanding
lurus dengan jaraknya dari kita. Semakin jauh jaraknya, semakin besar
kecepatan pemuaiannya.
Sedangkan untuk kasus galaksi yang berada relatif dekat dengan kita,
gerakan menjauhnya galaksi akibat pemuaian alam semesta masih kalah
besar dibandingkan gerakan akibat interaksi gravitasi antara kedua
galaksi yang berdekatan. Seperti sebuah pertarungan antara interaksi
gravitasi (yang menarik dua galaksi saling mendekati satu sama lainnya)
dengan pemuaian alam semesta (yang mendorong mereka untuk saling
menjauh).
Inilah yang terjadi pada galaksi Andromeda yang relatif dekat dengan
Bima Sakti. Interaksi gravitasi antara Galaksi Bima Sakti dan Galaksi
Andromeda lebih besar dibanding gerkan menjauhnya Andromeda akibat
pemuaian alam semesta. Atau dengan kata lain gaya gravitasi yang menang.
Akibatnya, Bima Sakti dan Andromeda akan bergerak saling mendekat dan
kemudian bertabrakan. Inilah yang akan terjadi di masa depan antara
Galaksi Bima Sakti dan Galaksi Andromeda setidaknya beberapa milyar
tahun lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar