Kamis, 30 Desember 2010

Matahari

Matahari (Kredit: NASA)

Matahari memiliki banyak nama dalam banyak kebudayaan. Orang Yunani  kuno menyebutnya  "Helios"  dan Roma kuno menyebutnya "Sol", yang diterjemahkan menjadi "Sun" dalam bahasa inggris modern.

Hingga saat ini Persatuan Astronomi Internasional (IAU) belum memutuskan nama baku untuk Matahari maupun Bulan. Walau demikian, IAU tetap mendukung praktek umum penggunaan nama "Sun" dalam bahasa apapun.

Secara etimologi bahasa indonesia, ada dua nama yang umum digunakan untuk bintang ini yakni "Surya" dan "Matahari". Surya di ambil dari nama Dewa "Surya", yakni Dewa Matahari dalam kepercayaan Hindu. Sedangkan Matahari berasal dari dua kata yaitu "Mata" dan "Hari" yang berarti Mata dari Hari, dimana Hari merupakan nama lain dari Dewa "Wisynu", yakni dewa pemelihara alam dalam kepercayaan Hindu.

Al-Battani (858-929 M)

Potret Al-Battani
Al-Battani, dalam bahasa latin juga dikenal sebagai Albategnius, Albategni atau Albatenius. Nama lengkapnya adalah Abu Abdallah Mohammad Ibn Jabir Bin Sinan Al-Raqqi Al-Harrani Al-Sabi Al-Battani.

Al-Battani lahir di Battan, Harran, Suriah pada sekitar 858 Masehi. Ia lahir di dalam keluarga yang merupakan bagian dari sekte Sabian, sebuah sekte agama penyembah bintang dari Harran. Dari sekte inilah terlahir banyak tokoh astronom dan matematikawan ulung seperti Ibn Thabit qurra. Bahkan Thabit juga lahir di Harran pada saat Al-Battani lahir. Namun al-Battani, tidak seperti Thabit. Ia tidak mempercayai ajaran Sabian dan memilih menjadi seorang muslim.

Berdasarkan penelusuran para ahli, besar kemungkinan bahwa ayah al-Battani adalah Jabir bin Sinan al-Harrani, salah seorang yang memiliki reputasi tinggi sebagai pembuat instrumen astronomi di Harran. Hal tersebut cukup

SCASTRON

SCASTRON angkatan pertama 29 September 2007
Klub ini dipelopori oleh siswa siswi Tim Olimpiade Astronomi SMAN 17 Makassar yang pada saat itu sedang bertanding di ajang olimpiade tingkat provinsi. 
SCASTRON adalah kepanjangan dari Seventeen Club of Amateur Astronomy atau Klub Astronomi Amatir Tujuh Belas satu-satunya klub astronomi di Sulawesi Selatan, tepatnya di SMA Negeri 17, Makassar.

Melihat banyaknya kekurangan pengetahuan kami dalam bidang ini, membuat kami menjadi semakin penasaran. Dan akhirnya memutuskan membentuk klub ini sebagai tempat kami saling berdiskusi dan berbagi ilmu astronomi dan

Daftar Nilai Siswa SCASTRON

Daftar Nilai Siswa SCASTRON










NO Nama Peserta Kode Tes 1 Tes 2 Tes 3 Tes 4 Tes 5 Tes 6 Rata-rata
1 Nirmana F Q β 55,91 70,81 83



2 Sandy Syam α 62,45 56,67 76



3 Nurjihad η 39,99 29,73 65



4 Heriana θ 31,57 25,94 62



5 Harris Wicaksono ο 0 8,11 61



6 Lilis Muliawati ε 44,64 4,32 17



7 Okto Sofyan H π 0 2,7 53



8 I Putu Arya R γ 54,54 0 0



9 M. Amiruddin φ 0 3,24 47



10 Asizah Soraya δ 48,06 0 0



11 Siti Afriani ζ 41,81 0 0



12 Nur Jihad A ι 31,34 0 0



13 Mukti Ahmad κ 29,07 0 0



14 Nurlia Rahma λ 28,05 0 0



15 Yulia Nurillah μ 26,57 0 0



16 Amril Maen Badawi ν 24,77 0 0



17 Putri Wulandari ρ 0 0 0



18 Oetari Yunita ς 0 0 0



19 Dwi Rangga υ 0 0 0



20 Dian Ekawati σ 0 0 0



Data Anggota SCASTRON 2007 s.d. 2009

Berikut kami tampilkan rekap data anggota Seventeen Club of Amateur Astronomi tahun ajaran 2007-2008 dan 2008-2009. Bagi yang telah mendaftar namun data tidak tercantum dalam posting ini, harap melapor ke sekretariat SCASTRON. Terima kasih.

Kegiatan Kelas SCASTRON

Cara belajar yang menyenangkan
Selain melaksanakan malam observasi, para astronom muda kita di SMAN 17 Makassar juga melaksanakan kegiatan kelas yang cukup menarik. Di dalam kelas, semua siswa astronomi berlomba-lomba mengasah kemampuannya menyelesaikan soal-soal astronomi tingkat dasar hingga
tingkat universitas. Kemampuan mereka bisa di adu lho...!. Tekad
dan kemauan yang kuat membuat mereka semakin yakin untuk melangkah ke ajang
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...